Minggu, 15 Juli 2012

Memindahkan Produksi Gula dalam Organ Hati Merupakan Target yang Ditawarkan Untuk Pengobatan Pasien Baru Diabetes

Memindahkan Produksi Gula dalam Organ Hati Merupakan Target yang Ditawarkan Untuk Pengobatan Pasien Baru Diabetes

Dalam tujuan yang luar biasa untuk memecahkan masalah metabolisme manusia, peneliti - peneliti di Institut Salk, USAbagian kajian biologi telah menemukan sepasang molekul yang mengatur produksi glukosa dalam organ hati dari glukosa. Glukosa yang merupakan sumber energi dalam sel manusia dan sangat berperan bagi penderita diabetes.
Pada sebuah makalah tanggal April 8, 2012 dalam Jurnal NATURE, para ilmuwan - ilmuwan mengatakan bahwa pengaturan aktifitas kedua molekul (–yang bekerja bersama - sama memang menurunkan produksi glukosa–) mampu secara potensial menawarkan cara baru untuk menurunkan gula darah dan terapi insulin bagi penderita diabetes. Hal ini merupakan hambatan bagi penderita diabetes jenis - II. Mereka menunjukkan melalui sebuah teknik eksperimen dimana cara ini memungkinkan untuk dilakukan bagi penderita diabetes ini.
“Jika anda mengatur perpindahan ini, anda dapat mengatur produksi glukosa yang benar - benar pada jantung permasalahan bagi penderita diabetes jenis II”, kata professor Marc Montminy, ketua laboratorium Yayasan Salk Clayton untuk bidang Biology Peptide.
Keperluan untuk obat baru sedang dipercepat pengembangannya, kata Montminy, hampir 26 juta penduduk USA penderita diabetes jenis II dan sebuah perhitungan 79 juta penduduk penderita diabetes di negara berkembang. Diabetes merupakan urutan ke - 6 penyebab kematian di USA dan biaya perawatan diperkirakan $116 juta setiap tahunnya.
Setiap hari, manusia membakar glukosa, diturunkan dari makanan yang kita makan. Hal ini merupakan sumber hidup untuk dikirimkan ke otot dan bagian tubuh lainnya yang memerlukan energi. Pada malam hari, ketika kita tidur, kita kembali menyimpan lemak sebagai sebuah sumber yang sangat ketergantungan ini, akan tetapi energi yang diubah sangatlah lambat.
Tetapi bahagian tubuh tertentu, hampir seluruh bagian otak memerlukan glukosa sebagai sebuah sumber energi, walaupun ketika bergerak, beraktifitas dengan cepatnya. Sel organ pankreas mengatur kedua sisi persamaan energi ini. Bertempat pada pankreas, mereka menghasilkan GLUCAGON, sebuah hormon yang dihasilkan dengan cepat. Untuk mengatakan kepada hati agar membuat glukosa supaya digunakan oleh otak. Proses ini diulang kembali ketika kita makan dan ketika organ pankreas menghasilkan insulin, yang mengatakan kepada hati untuk berhenti membuat glukosa.
Maka GLUCAGON dan insulin merupakan bagian sistem umpan balik dirancang untuk menjaga glukosa darah berada pada tingkat yang stabil. Laboratorium Montminy telah 4 tahun difokuskan pada pusat pemindahan pengaturan produksi glukosa pada hati dan lainnya, serta melacak pengaturan glukosa dan hasil insulin pada organ pankreas. Diantara penemuan - penemuan kunci dari laboratorium mereka adalah GLUCAGON, “-percepatan hormon-”, menghidupkan sebuah pemindah genetika (CRTC2) yang meningkatkan hasil glukosa dalam darah kemudian ketika insulin ditingkatkan dalam darah, aktifitas CRTC2 dilarang untuk bekerja dan hati menghasilkan glukosa tingkat rendah.
“-Tetapi dalam penghambatan insulin bagi penderita diabetes jenis - II, pemindahan diaktifkan dengan kuat karena isyarat insulin tidak didapat bagi tubuh penderita-”. Montminy mengatakan, “sebagai sebuah hasilnya, hati menghasilkan banyak glukosa dan tingkat glukosa dalam aliran darah sangatlah tinggi. Pada periode 10 - 20 tahun, kenaikan glukosa secara abnormal diakibatkan pada komplikasi kronis termasuk sakit jantung, kebutaan dan gagal ginjal.
Penemuan baru dalam kajian ini adalah identifikasi sebuah sistem penundaan yang menjelaskan bagaimana aktifitas GLUCAGON CRTC2 berpindah dengan cepat dan bagaimana sistem ini dikompromikan pada penyakit diabetes. Ilmuwan - ilmuwan mengatakan bahwa sistem mencakup sebuah molekul penerima (IP3) pada sel hati bagian luar yang mereka sebut sebuah “Klep Molekul”. GLUCAGON membuka klep IP3 dengan cepat serta membenarkan sebuah peningkatan calcium, sebuah tanda molekul yang umum pada sel. Hal ini merangsang sebuah putaran molekul gas, memilih, dikenal, sebagai Calcineurin untuk memutar CRTC2 untuk melakukan aktifitas gen - gen yang membenarkan liver untuk mengendalikan mesin metabolisme tubuh dengan menghasilkan glukosa lebih banyak.
Hal ini sangat penting, kata Montminy, karena tim mereka menemukan bahwa aktifitas penerima IP3 dan Calcineurin dalam hati ditingkatkan untuk menghambat insulin diabetik serta menghasilkan gula darah yang banyak. Penemuan - penemuan yang disarankan bahwa alat - alat yang dapat meredam aktifitas klep IP3 secara selektif dan percepatan Calcineurin dapat membantu menghentikan pemindahan CRTC2 serta untuk menurunkan gula darah pada pasien penderita diabetes jenis - II, menurut Montminy. Hal ini secara tepat bahwa apa yang terjadi ketika peneliti - peneliti menggunakan campuran - campuran ini dalam sel hati.
“Kami secara jelas mempunyai banyak pekerjaan untuk melakukan, mencari tahu apakah strategi ini dapat bekerja pada manusia”, menurutnya. Kelompok riset ini terdiri dari peneliti - peneliti Institut Salk, Universitas Negeri Columbia, Universitas Negeri California di San Diego dan Universitas Negeri Ottawa di Kanada. Sebagai pendukung kajian penelitian ini adalah Yiguo Wang, Gang Li, Jason Goode, Jose Paz, Kunfu Ouyang, Robert Screaton, Wolfgang Fischer, Ju Chen dan Ira Tabas.
Kajian ini didanai oleh hibah penelitian Institut Kesehatan Nasional, USA, Yayasan Kieckhefer, Yayasan Clayton untuk bidang penelitian medis serta lembaga sosial Leona M dan Harry B Helmsley.
(diambil dari surat kabar SCIENCE DIGEST, Sabtu 14 April 2012)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar