Akhir-akhir ini, banyak lomba menulis dalam bentuk cerita atau antologi
cerpen bertebaran di dunia maya. Sebagian memang benar-benar lomba. Tapi
sebagian lagi hanya menipu. Beberapa orang teman facebook sudah pernah
tertipu ketika megikuti satu atau dua lomba menulis di dunia maya.
Mereka semula hanya ingin menyalurkan bakat kepenulisannya sembari
berharap keberuntungan mendapatkan hadiah. Sayangnya, malah tertipu.
Berdasarkan pengalaman teman-teman facebook yang sudah menjadi korban
penipuan lomba menulis. Modus yang digunakan biasanya dengan iming-iming
hadiah yang besar dan naskah akan dubukukan. Tapi pada saat menjelang
dateline, si penyelenggara lomba tiba-tiba menghilang. Atau tidak ada up
date pesertanya sama sekali. Peserta lombanya sendiri hanya dijanjikan
besok, besok dan besok. Dan pada akhirnya menghilang, menguap tiada
kabar. Ini yang harus diwaspadai.
Naskah yang sudah ditulis siang dan malam sayang sekali kalau harus
lenyap dibawa kabur penyelenggara lombanya. Jerih payah dalam menulis
terbuang percuma. Para korban pun tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya
menyesali yang sudah terjadi. Sebagian dari mereka, akan terus menulis.
Tapi sebagian lagi, mungkin akan berpikir ulang untuk terus menulis
karena masih ada rasa trauma di hatinya.
Pengalaman mereka adalah pelajaran berharga bagi kita yang hendak
mengikuti lomba menulis di dunia maya. Terutama di facebook. Ada
sejumlah tips agar selamat dari penipuan lomba-lomba menulis di dunia.
Tips ini versi Endah Wahyuni Bunga Fiksi (Teman Penulis dan Sastra atau Bunda Elisa). Berikut tipsnya:
1. Deteksi si penyelenggara. Jika diadakan oleh grup atau fanspage, pastikan jelas siapa adminnya.
2. Deteksi riwayat kronologi akun facebook si penyelenggara. Apakah dia
suka update status atau tidak, suka comment di thread orang lain atau
tidak, suka balas inbox atau tidak? Cek juga album fotonya, jika fotonya
tidak meyakinkan, lebih baik jangan diikuti. Oh ya, cek juga kapan akun
facebook itu pertama dibuat?
3. Deteksi si penyelenggara sering ikut event menulis atau tidak, sering
lolos sebagai kontributor atau tidak, sering menang audisi atau tidak,
pernah muncul di media massa atau tidak. Kalau baru sekali mendengar
namanya, lebih baik jangan diikuti.
4. Kalau event diadakan oleh penerbit, pastikan penerbitannya punya blog
atau web atau tidak. Jaman sekarang mustahil ada usaha di bidang
kepenulisan melakukan promosi tanpa menggunakan fasilitas internet.
5. Pastikan ada update peserta atau tidak. Update peserta harus ada
sepanjang waktu pelaksanaan audisi. Update final peserta maksimal
seharusnya tiga hari setelah dateline. Jika tidak ada update, lebih baik
jangan diikuti.
6. Jangan gampang terayu oleh nominal hadiah besar, apalagi ditambah
aktifitas berbayar. Semakin besar hadiah, harus semakin curiga. Kecuali
penyelenggara yang sudah punya nama besar (Nova, Diva, Gramedia, Mizan,
dll). Selain itu, audisi menulis fiksi hadiahnya tidak akan seberapa,
karena menggarap cerita fiksi dalam hal ini cerpen tidak memerlukan
waktu yang lama dan tidak seberat membuat karya tulis ilmiah.
7. Teliti waktu berdirinya grup atau fanspage atau penerbit.
Sekarang semuanya kembali kepada kita sendiri. Sejak awal, kita harus
berhati-hati dan waspada dengan lomba menulis di dunia maya. Kita juga
harus selektif dalam mengikuti lomba-lombanya. Kalau tidak yakin dan
kurang sreg di hati, lebih baik jangan diikuti. Gunakan dan sinkronkan
hati serta pikiran kita untuk menelaah mana yang benar-benar lomba atau
bukan. Ingat, karya kita baik bagus atau jelek wajib harus kita jaga
baik-baik. Untuk itu, mari sayangi dan hargai karya kita sendiri dengan
mengikutkannya ke ajang lomba yang berkualitas bagus.
Akhir kata, tetap semangat untuk terus menulis!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar